Termanggu di bibir peraduan sedar dari lena. Antara nyata & mimpi terukir satu nama. Otakku belum cukup akal untuk memahami kenapa. Mungkin jua belum sampai ketika. Intonasi tersusun seindah bunga. Ampun intan ampun permata, teruslah bersinar cahayamata. Mungkin jua sayang, kau lah yang pertama. Ikut jenis seperti ibunya.
This entry was posted
on 2008/10/23
at Thursday, October 23, 2008
and is filed under
SEX(self expression)
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.